Popular Posts
- SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
- KOLONIALISASI BANGSA EROPA DI AMERIKA
- TEUKU UMAR, BERDARAH MINANG KAH? ATAU BERDARAH ACEH?
- Temu ramah dengan Teuku Raja Tani Angsa di gunong kong
- PERANAN CHE GUEVARA DALAM PERJUANGAN MELAWAN OTORITER KUBA
- sistematika filsafat
- KEKUATAN- KEKUATAN SEJARAH
- PERANAN WANITA JAMAN DAHULU DAN ERA GLOBALISASI
- TINJAUAN KRITIS QANUN MEUKUTA ALAM
- SEJARAH ADAT PERKAWINAN ORANG ACEH
Blogger templates
Blogger news
Mengenai Saya
Pengikut
Total Tayangan Halaman
KPESN. Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 01 Maret 2013
BAGHDAD (Berita SuaraMedia) – Pasukan militer dan kontraktor AS
ditengarai menyebabkan kerusakan yang parah terhadap situs peninggalan
bersejarah Babilonia di Irak setelah invasi AS pada tahun 2003, demikian
menurut sebuah laporan terbaru yang dilansir oleh PBB.
Laporan tersebut
mengatakan bahwa sejumlah struktur bangunan yang penting mengalami
kerusakan dan situs bersejarah tersebut mengalami proses penggalian dan
pengrusakan.
Namun pejabat dinas
kebudayaan PBB menekankan bahwa kerusakan tersebut kemungkinan tidak
dimulai pada saat pasukan AS tiba, atau diakhiri ketika pasukan AS
hengkang.
Pihak militer AS
membantah klaim tersebut dan berdalih bahwa penjarahan Babilonia justru
akan semakin parah jika pasukan militer AS tidak berada di Irak.
Laporan terbaru tersebut diserahkan pada hari Kamis di kota Paris oleh lembaga kebudayaan PBB, UNESCO.
Laporan tersebut
diselesaikan setelah dijalankan penyelidikan selama lima tahun oleh
warga Irak dan para akademisi, sebagian dari mereka sebelumnya
menunjukkan sikap yang amat kritis terhadap kerusakan yang terjadi tepat
ketika pasukan AS bermarkas di Babilon pada tahun 2003 dan 2004.
Kota tua berusia 4.000
tahun yang terletak di sebelah selatan Baghdad tersebut merupakan
lokasi dimana terletak taman gantung Babilonia yang tersohor dan
merupakan bagian dari tujuh keajaiban dunia dari peradaban kuno.
Laporan UNESCO
tersebut menuliskan bahwa para pasukan dan kontraktor AS dengan sengaja
melakukan penggalian parit yang panjang. AS tidak menghormati situs
bersejarah tersebut karena parit panjang tersebut digali melalui lokasi
berdirinya situs Babilonia. AS kemudian meratakan puncak bukit dengan
buldozer dan menjalankan kendaraan berat di atas jalur kuno yang rapuh
yang dulunya menjadi tempat sakral.
Para pakar mengatakan
bahwa, diantara sejumlah bangunan kuno yang dirusak oleh tangan-tangan
tidak bertanggungjawab, salah satunya adalah Gerbang Ishtar dan sebuah
jalan yang dipergunakan untuk arak-arakan.
John Curtis, seorang
arkeolog yang berasal dari museum Inggris, yang telah mengunjungi
Babilonia, mengatakan: "Setelah saya lihat dengan mata kepala sendiri,
memang benar bahwa ada kerusakan berat di sana-sini."
Dia menambahkan bahwa
ukiran berbentuk simbol naga pada gerbang Ishtar tampaknya telah dirusak
oleh tangan-tangan jahil, anehnya, aksi pengrusakan tersebut justru
terjadi tepat ketika wilayah tersebut berada di bawah kendali pasukan Amerika.
Ada banyak artefak
kuno Babilonia yang dijarah oleh para arkeolog dari Eropa pada abad
ke-19 dan ironisnya kini dipajang dengan bangga di sejumlah museum
terkenal di dunia yang terletak di Eropa.
Agar tidak terlalu
tampak memojokkan AS, UNESCO kemudian mengatakan bahwa penjarahan dan
penjualan benda kuno di pasar gelap terus berlanjut ketika wilayah
tersebut "diserahkan kembali" kepada pemerintah Irak pada akhir tahun
2004.
Organisasi tersebut
tengah mengupayakan untuk menjadikan Babilonia sebagai sebuah situs
warisan budaya dunia, walaupun sejumlah pejabat UNESCO mengatakan bahwa
dengan parahnya kerusakan yang terjadi saat ini, maka harus terlebih
dahulu diperkirakan berapa banyak biaya pemugaran dan perlindungan yang
akan dihabiskan untuk situs bersejarah tersebut.
UNESCO sebelumnya
menolak untuk mempromosikan Babilonia sebagai sebuah situs warisan
budaya dunia. Hal tersebut didasarkan pada proses pemugaran yang dulu
dilaksanakan pada masa pemerintahan mendiang pemimpin Irak, Saddam
Hussein, telah mengubah struktur bangunan asli dari situs bersejarah tersebut. (dn/bbc) suaramedia.com
Label:
SEJARAH DUNIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar