Popular Posts
- SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
- KOLONIALISASI BANGSA EROPA DI AMERIKA
- TEUKU UMAR, BERDARAH MINANG KAH? ATAU BERDARAH ACEH?
- Temu ramah dengan Teuku Raja Tani Angsa di gunong kong
- PERANAN CHE GUEVARA DALAM PERJUANGAN MELAWAN OTORITER KUBA
- sistematika filsafat
- KEKUATAN- KEKUATAN SEJARAH
- PERANAN WANITA JAMAN DAHULU DAN ERA GLOBALISASI
- TINJAUAN KRITIS QANUN MEUKUTA ALAM
- SEJARAH ADAT PERKAWINAN ORANG ACEH
Blogger templates
Blogger news
Mengenai Saya
Pengikut
Total Tayangan Halaman
KPESN. Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 08 Februari 2013
Riwajat Atjeh mengenal wanita2 besar jang memegang
peranan• dalam bidang politik, militer, pemerintahan, sosial, pendidikan, adat dan
pemerintahan Atjeh.Wanita Atjeh tampil kedepan mengendalikan Keradjaan pada abad
ke 17 seperti Sri Ratu Safiatuddin, Sri Ratu Nurul Alam, Sri Ratu Zakiatuddin,
Sai Ratu Kamalatsjah dan Laksamana Keumala Hajati.
Politik luar negeri Sulthanah ini tegas tak mengenal
kompromi dengan kolonialis dan susunan pemerintahan dimana perlu diperbaiki. Malahan
untuk menambah keuangan Negara, diadakan padjak rumah tangga. Nurul Alam pandai
bahasa Urdu dan Arab, sehingga hubungan
politik dengan luar negeri bertambah lantjar, istimewa dengan negeri2 Islam.
Ada Djenderal Laut seperti Laksamana Keumala Hajati jang telah memperlihatkan kemampuannja sebagai Admiral Wanita jang ulung pada penghudung abad X V I . Agaknja Benua Asia belum mengenal Admiral wanita sehebat
Malahajati. Didarat Djendcral2 Wanita berketjimpung dimedan perang antara lain
Tjut njak Dca, Tjut Meutia, Po tjut Asiah, Tjutpo Patimah, i'otjut Meurah,
Potjut Baren dan lain-lain. Mereka dengan pakaian berwarna hitam, tjelana
pandjang jang praktis bergerak dimedan pertempuran.
Tjutnjak Dien mengembara dihutan, bergerilja, sampai
ditawan oleh tentera Beianda dan
meninggal dalam pembuangan di
Sumedang Djawa Barat. Tjut Meutia gugur dimedan perang. Potjut Asiah dengan
suara lantang mengusir Belanda jang tjoba membantunja untuk membalut luka jang
kena peluru. Dia lebih suka tewas daripada mendapat bantuan lawan. Potjut
Patimah, isteri Tgk di Barat madju kedepan ketika suaminja kena tembakan. Belum
sempat mempcrsiapkan diri, tembakan kedua menembusi dadanja dan dada suaminja
tahun 1912. Kisah jang merawankan. Zentgraaff menulis: „Saja hanja hendak
mengata kan bahwa tiap2 bangsa, djuga bangsa Belanda, akan merasa banega djika
dapat menundjukkan perbuatan para wanitanja jang menjamai perbuatan wanita
Atjeh". Wanita Atjeh mampu memberi keputusan tjepat dan bertindak, tidak
hanja dalam damai, lebih2 dalam perang. Tahan menderita lahir batin. Bertahun2
tak djumpa suami, namun ia tetap setia. Nasi bungkus dan doa selamat diutjapkan
bila suami bcrangkat Lamedan djihad.
Anak jang tinggal dididiknja dengan dendang dan
njanji kepahlawanan, sedjak dari ajunan. Isteri2 jang ditinggalkan disawah dan
dilesung padi inca janji kan doa
bagi keselamatan suamija.
Do
ida idang
Geulajang
ka putoh taloë
Beureudjang
rajek boh haté nang
Tadjak
muprang büa nanggroë.
Dö
ida idang
Bak
keutapang ditengah nanggroë
'Oh
rajek gata hai uleebalang
Djak
bantu prang radja nanggroë.
Djak
kudödö, djak kudódö
Boh
tuló ngon boh tjèmpala
'Oh
rajek gata hai teungku linto
Djak
tjok djudö dalam ngaza.
cerita ini saya ambil dalam buku aceh yang kaya budaya karya T. Alibasjah Talsya..
Dalam segi bahasa , karya ini masih dalam EYD yang belum diubah seperti yang
sekarang ini. Tujuan dari pengambilan bab ini adalah untuk mengingat bahwa
seorang wanita juga mampu memimpin dan memutuskan suatu keputusan yang
bijak. selain itu, pengambilan sub bab ini untuk mempermudah para pengunjung untuk membaca. jika ingin tau lebih luas tentang budaya Aceh, bisa anda dowload bukunya di Aceh Books. dengan judul Aceh yang Kaya Budaya. Pembahasan diatas merupakan peranan perempuan Aceh dalam era Kerajaan.
lanjut cerita kita akan berbicara peranan wanita pada masa sekarang, masa globalisasi.
Peran kaum
wanita sekarang ini boleh dibilang sejajar dengan kaum pria. Tak lagi
hanya berkutat pada dapur, sumur dan kasur. Untuk urusan-urusan tertentu
seperti urusan sosial kemasyarakatan, kesehatan maupun kemanusiaan
bahkan sampai dalam bidang politik dan kenegaraan pun kaum wanita sudah
ada yang berkecimpung di dalamnya. Memang, jika kita saksikan kemampuan
kaum wanita zaman sekarang sudah lebih berkembang di berbagai bidang.
Dalam Al Qur’an juga dijelaskan ada tokoh wanita yang mempunyai
kemampuan dalam bidang politik dan kenegaraan.
“Sesungguhnya
aku dapati seorang perempuan (ratu) yang memerintahi mereka (namanya
Bulqis) sedang dia mempunyai segala sesuatu dan tahta kerajaan yang
besar”. (QS. An Naml : 23).
Pendapat yang tegas dari Ingrid Kansil (Anggota Komisi VIII DPR RI), tentang wanita adalah bahwa seorang wanita harus bisa mengkombinasikan sifat lembut dan tegas saat menghadapi laki-laki dan anak-anaknya. Kapan harus bersifat lembut dan kapan harus bersifat tegas disesuaikan dengan situasi yang ada. Dalam berkeluarga, seorang isteri harus mampu membentuk keluarga dengan memotivasi untuk rajin beribadah sebenar-benarnya sehingga karakter dan mentalnya menjadi kuat. Selain itu keterbukaan merupakan kebiasaan bagi semua anggota keluarga.
sebenarnya, jika kita melihat secara historis ,emansipasi wanita bukan hanya pada masa kartini seorang yang berupaya mengangkat harkat dan martabat seorang kaum perempuan. jika kita memandang kebelakang ( sejarah ) banyak perempuan- perempuan yang sudah memperlihatkan bahwa mereka mampu bersaing dengan para lelaki. seperti contohnya, Ratu- ratu Aceh, Cut mutia, Cut nyak Dhien, Laksamana Malahayati dan kawan seperjuangan beliau. jika kita melihat lebih jauh , ada istri Nabi Muhammad yaitu Khadijah yang ikut serta berjihat dalam menyebarkan agama Allah.
sumber ; T. Alibasjah Talsya.( aceh yang kaya budaya)
Pendapat yang tegas dari Ingrid Kansil (Anggota Komisi VIII DPR RI), tentang wanita adalah bahwa seorang wanita harus bisa mengkombinasikan sifat lembut dan tegas saat menghadapi laki-laki dan anak-anaknya. Kapan harus bersifat lembut dan kapan harus bersifat tegas disesuaikan dengan situasi yang ada. Dalam berkeluarga, seorang isteri harus mampu membentuk keluarga dengan memotivasi untuk rajin beribadah sebenar-benarnya sehingga karakter dan mentalnya menjadi kuat. Selain itu keterbukaan merupakan kebiasaan bagi semua anggota keluarga.
sebenarnya, jika kita melihat secara historis ,emansipasi wanita bukan hanya pada masa kartini seorang yang berupaya mengangkat harkat dan martabat seorang kaum perempuan. jika kita memandang kebelakang ( sejarah ) banyak perempuan- perempuan yang sudah memperlihatkan bahwa mereka mampu bersaing dengan para lelaki. seperti contohnya, Ratu- ratu Aceh, Cut mutia, Cut nyak Dhien, Laksamana Malahayati dan kawan seperjuangan beliau. jika kita melihat lebih jauh , ada istri Nabi Muhammad yaitu Khadijah yang ikut serta berjihat dalam menyebarkan agama Allah.
sumber ; T. Alibasjah Talsya.( aceh yang kaya budaya)
http://halamanputih.wordpress.com/tag/peran-wanita-jaman-sekarang/
http://www.rakanmasjid.com
http://www.batan.go.id
http://sejarah.kompasiana.com
oleh Rizki Rasnawi
http://www.batan.go.id
http://sejarah.kompasiana.com
oleh Rizki Rasnawi
Label:
SEJARAH DUNIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar