Popular Posts
- SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
- KOLONIALISASI BANGSA EROPA DI AMERIKA
- TEUKU UMAR, BERDARAH MINANG KAH? ATAU BERDARAH ACEH?
- Temu ramah dengan Teuku Raja Tani Angsa di gunong kong
- PERANAN CHE GUEVARA DALAM PERJUANGAN MELAWAN OTORITER KUBA
- sistematika filsafat
- KEKUATAN- KEKUATAN SEJARAH
- PERANAN WANITA JAMAN DAHULU DAN ERA GLOBALISASI
- TINJAUAN KRITIS QANUN MEUKUTA ALAM
- SEJARAH ADAT PERKAWINAN ORANG ACEH
Blogger templates
Blogger news
Mengenai Saya
Pengikut
Total Tayangan Halaman
KPESN. Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 28 Januari 2013
Sabtu tanggal 26 januari , kami dari Tim Ekspedisi menuju ke gunong kong, alue bilie. Pukul 06;00 kami bersama team bergerak menuju kabupaten Nagan Raya dengan menggunakan mobil Avanza. Sesampainya kami disana , terlebih dahulu kami menjumpai kepala desa setempat untuk meminta izin mengunjungi kediaman anak dari pada teuku raja ubit. Tujuan kami ketempat tersebut yaitu adalah kami ingin melakukan ekspedisi ke tempat gunung itam bukit barisan. Ketika mendengar kami ingin mengunjungi kawasan tersebut, beliau mengatakan’’ bukan tidak boleh menuju kesana, karena jika ingin menuju kesana harus dengan niat yang bersih dan juga tidak bisa sembarangan, takutnya orang yang berada di pedalaman akan trauma ‘’ . lanjut cerita, jalan menuju gunung itam itu melewati krueng agam dengan waktu yang ditempuh sekitar 2 hari, jika sudah terbiasa hanya memakan waktu 24 jam ujar dari teuku raja tani angsa. Jumlah kepala keluarga yang masih berada dipedalaman ( gunung itam) kurang lebih 50 orang. Dari segi pakaian, mereka sering menggunakan pakaian berwarna hitam, dan juga sering membawa pedang.
Mereka membawa pedang, bukan maksud untuk menakut- nakuti , namun karena kebiasaan keseharian mereka.Mata pencaharian mereka masih bercocok tanam, mencari ikan.
Dalam system ekonomi mereka lebih kekeluargaan (bukan barter, ataupun system lain), seperti contohnya ketika ada salah satu keluarga tidak mempunyai beras, maka keluarga yang lain akan membantu. Anak- anak yang berada didaerah gunung hitam mereka tidak pernah mengenyam pendidikan Nasional, mereka hanya mengaji di bale. Lain cerita dengan anak- anak yang sudah tinggal di pedesaan nebok yang sudah modern kehidupan nya. Dari segi bahasa mereka mengatakan sudah bercampur dengan bahasa aceh yang kita gunakan sekarang ( dialek kata sekarang). Dari segi merayakan hari raya idul fitri, mereka mengatakan sama saja seperti hari raya orang aceh biasanya. Tidak ada perbedaan dalam hal ini.
Dalam proses sunat rasul, khususnya bagi anak laki- laki masih dilakukan oleh mudim gampong dengan tata pelaksanaanya yang masih traditional. Dalam segi pengobatan, masyarakat masih menggunakan obat- obat yang masih alami dan berasal dari hutan ( daun dari pepohonan).
doc. sumpah teuku raja tampok
doc. foto bersama teuku raja tani angsa
doc, foto bersama tim
tunggu berita kami selanjutnya...
hihihihihiihihi
Label:
EKSPEDISI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Posting Komentar