Popular Posts
- SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
- KOLONIALISASI BANGSA EROPA DI AMERIKA
- TEUKU UMAR, BERDARAH MINANG KAH? ATAU BERDARAH ACEH?
- Temu ramah dengan Teuku Raja Tani Angsa di gunong kong
- PERANAN CHE GUEVARA DALAM PERJUANGAN MELAWAN OTORITER KUBA
- sistematika filsafat
- KEKUATAN- KEKUATAN SEJARAH
- PERANAN WANITA JAMAN DAHULU DAN ERA GLOBALISASI
- TINJAUAN KRITIS QANUN MEUKUTA ALAM
- SEJARAH ADAT PERKAWINAN ORANG ACEH
Blogger templates
Blogger news
Mengenai Saya
Pengikut
Total Tayangan Halaman
KPESN. Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 01 Maret 2013
Indonesia
adalah salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu negara
kepulauan dengan beraneka ragam kekayaan alam, berbagai produk
agrikultur iklim tropis dan tanah yang sangat subur, telah dikenal dan
banyak menarik minat berbagai bangsa-bangasa di seluruh belahan dunia.
Pada sekitar awal abad ke16, begitu banyak bangsa-bangsa asing datang ke Indonesia dan mengeksplorasi kekayaan alam kita. Rempah-rempah, kayu dan barang tambang adalah salah satu dari berbagai komoditi yang menarik pada masa itu. Untuk sejumlah alasan beberapa bangsa asing tersebut berupaya untuk mempertahankan kedudukannya dan memonopoli usaha dagang di Indonesia . Portugis, Belanda dan Inggris sebagai negara-negara yang pernah singgah ke Indonesia, membangun kubu-kubu pertahanan atau benteng dalam upaya mempertahankan keamanan mereka dalam berdagang. Benteng-benteng saat ini memiliki nilai yang tinggi karena merupakan Warisan Sejarah dan Budaya milik bersama dari beberapa negara yang telah disebutkan di atas dan bahkan juga termasuk Indonesia . Beberapa benteng di Indonesia dalam kondisi yang terpelihara dan dimanfaatkan dengan cukup baik, tapi lebih banyak jumlah benteng yang terbengkalai dan dalam kondisi memprihatinkan. Sangat penting untuk memiliki sebuah visi yang nyata dalam melakukan pemugaran benteng sebagai warisan sejarah, karena benteng merupakan salah satu objek yang menarik dalam peranannya sebagai bagian sejarah Indonesia dan kekayaan budaya bangsa.
Pada sekitar awal abad ke16, begitu banyak bangsa-bangsa asing datang ke Indonesia dan mengeksplorasi kekayaan alam kita. Rempah-rempah, kayu dan barang tambang adalah salah satu dari berbagai komoditi yang menarik pada masa itu. Untuk sejumlah alasan beberapa bangsa asing tersebut berupaya untuk mempertahankan kedudukannya dan memonopoli usaha dagang di Indonesia . Portugis, Belanda dan Inggris sebagai negara-negara yang pernah singgah ke Indonesia, membangun kubu-kubu pertahanan atau benteng dalam upaya mempertahankan keamanan mereka dalam berdagang. Benteng-benteng saat ini memiliki nilai yang tinggi karena merupakan Warisan Sejarah dan Budaya milik bersama dari beberapa negara yang telah disebutkan di atas dan bahkan juga termasuk Indonesia . Beberapa benteng di Indonesia dalam kondisi yang terpelihara dan dimanfaatkan dengan cukup baik, tapi lebih banyak jumlah benteng yang terbengkalai dan dalam kondisi memprihatinkan. Sangat penting untuk memiliki sebuah visi yang nyata dalam melakukan pemugaran benteng sebagai warisan sejarah, karena benteng merupakan salah satu objek yang menarik dalam peranannya sebagai bagian sejarah Indonesia dan kekayaan budaya bangsa.
Terdapat lebih dari 275 benteng pertahanan yang tersebar di seluruh
Indonesia, baik di pulau-pulau besar hingga di kepualuan terkecil
menjadi saksi perjalanan sejarah yang luar biasa, memiliki kondisi
fisik yang beraneka ragam. Sebagai contoh benteng besar yang dahulu
dikenal sebagai Kastil Batavia di Jakarta, telah dihancurkan pada awal
abad ke19, namun seperti Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Benteng
Rotterdam di kota Makassar di Sulawesi Tenggara dan Benteng Malborough
di Bengkulu masih dalam kondisi yang sangat baik, memiliki fungsi baru,
berdiri kokoh dan menjadi landmark kota yang sangat penting. Mengingat
fungsinya sebagai bangunan pertahanan sekaligus untuk kegiatan
perdagangan, maka benteng harus memperhatikan elemen-elemen dalam seni
arsitektur militer. Selain itu penting untuk membuat rencana
ruang-ruang untuk para pedagang, kantor, gudang untuk persediaan
barang, gereja (tempat ibadah), rumah sakit dan tentu saja barak-barak
bagi tentara, gudang amunisi, membuat benteng menjadi sebuah bangunan
yang merupakan sebuah kompleks atau kota kecil dengan berbagai
fasilitis untuk komunitas di dalamnya. Bahkan dapat dikatakan sebuah
pemukiman dari peradaban barat dalam sebuah lingkungan dengan iklim
tropis timur. Penentuan untuk lokasi pemukiman dalam skala kecil dan
padat ini dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan dan fungsi
strategis dari benteng itu sendiri, sehingga pada umumnya benteng
berlokasi di daerah pesisir dekat pelabuhan atau di sepanjang tepian
sungai.
Kalau melihat dari tata kota masa
kerajaan, posisi benteng biasanya terletak dekat pusat kekuasaan
(keraton). Tujuannya adalah untuk mengawasi aktivitas dari raja yang
dianggap membahayakan kepentingan pemerintah penjajah. Seperti yang ada
di kota Surakarta, yang berdiri Benteng Vastenburg disebelah utara
Kraton Surakarta dan juga yang ada di Yogyakarta dengan adanya benteng
Vredeburg.
sumber: http://history1978.wordpress.com/category/berita-sejarah/
sumber: http://history1978.wordpress.com/category/berita-sejarah/
Label:
SEJARAH DUNIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar