Popular Posts
- SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
- KOLONIALISASI BANGSA EROPA DI AMERIKA
- TEUKU UMAR, BERDARAH MINANG KAH? ATAU BERDARAH ACEH?
- Temu ramah dengan Teuku Raja Tani Angsa di gunong kong
- PERANAN CHE GUEVARA DALAM PERJUANGAN MELAWAN OTORITER KUBA
- sistematika filsafat
- KEKUATAN- KEKUATAN SEJARAH
- PERANAN WANITA JAMAN DAHULU DAN ERA GLOBALISASI
- TINJAUAN KRITIS QANUN MEUKUTA ALAM
- SEJARAH ADAT PERKAWINAN ORANG ACEH
Blogger templates
Blogger news
Mengenai Saya
Pengikut
Total Tayangan Halaman
KPESN. Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 01 Maret 2013
Islam dikenal sebagai musuh permanen bagi Yahudi dan Nasrani. Karena itu, sampai akhir zaman tetap ada kedengkian.
Ide mendirikan negara Yahudi dalam perkembangan gerakan Zionis,
sebenarnya banyak dipengaruhi oleh Theodore Herzl. Dalam tulisannya, Der
Jadenstaat (Negara Yahudi), dia mendorong organisasi Yahudi dunia untuk
meminta persetujuan Turki Usmani sebagai penguasa di Palestina agar
diizinkan membeli tanah di sana. Kaum Yahudi hanya diizinkan memasuki
Palestina untuk melaksanakan ibadah, bukan sebagai komunitas yang punya
ambisi politik (lihat: Palestine and The Arab-Israeli Conflict, 2000:
95).
Keputusan ini memicu gerakan Zionis radikal. Bersamaan dengan semakin
melemahnya pengaruh Turki Usmani, para imigran Zionis berdatangan
setelah berhasil membeli tanah di Palestina utara. Imigrasi
besar-besaran ini pun berubah menjadi penjajahan tatkala mereka berhasil
menguasai ekonomi, sosial dan politik di Palestina dengan dukungan
Inggris (Israel, Land of Tradition and Conflict, 1993:27).
Berakhirnya Perang Dunia I, Inggris berhasil menguasai Palestina
dengan mudah. Sherif Husein di Mekah yang dilobi untuk memberontak
kekuasaan Turki juga meraih kesuksesan. (1948 and After: Israel and
Palestine, 1990:149). Rakyat Palestina semakin terdesak dan menjadi
sasaran pembantaian. (2000:173). Agresi Zionis terus berlanjut, 360 desa
dan 14 kota yang didiami rakyat Palestina dihancurkan dan lebih 726.000
jiwa terpaksa mengungsi.
Akhirnya pada Jumat, 14 Mei 1948, negara baru Israel dideklarasikan
oleh Ben Gurion, bertepatan dengan 8 jam sebelum Inggris dijadwal
meninggalkan Palestina. Untuk strategi mempertahankan keamanannya di
masa berikutnya, Israel terus menempel AS hingga berhasil mendapat
pinjaman 100 juta U$D untuk mengembangkan senjata nuklir.
Elisabeth Diana Dewi dalam karya ilmiahnya, The Creation of The State
of Israel menguraikan bahwa secara filosofi, negara Israel dibentuk
berdasarkan tiga keyakinan yang tidak boleh dipertanyakan:
- tanah Israel hanya diberikan untuk bangsa pilihan Tuhan sebagai bagian dari Janji-Nya kepada mereka.
- pembentukan negara Israel modern adalah proses terbesar dari penyelamatan tanah bangsa Yahudi.
- pembentukan negara bagi mereka adalah solusi atas sejarah penderitaan Yahudi yang berjuang dalam kondisi tercerai berai (diaspora). Maka, merebut kembali seluruh tanah yang dijanjikan dalam Bibel adalah setara dengan penderitaan mereka selama 3000 tahun. Oleh sebab itu, semua bangsa non-Yahudi yang hidup di tanah itu adalah perampas dan layak untuk dibinasakan.
Yahudi dalam Al-Quran
Fakta fenomenal saat ini yang menggambarkan arogansi, kecongkakan dan
penindasan Yahudi terhadap kaum muslimin adalah hikmah yang harus
diambil dari Firman-Nya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil
dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi
ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan
yang besar." (QS.17:4). Dalam tafsir Jalalayn dijelaskan bahwa maksud
fil ardhi dalam ayat itu adalah bumi Syam yang meliputi Suriah,
Palestina, Libanon, Yordan dan sekitarnya.
Pembunuhan bukan hal asing dalam sejarah Yahudi. Bahkan nabi-nabi
mereka, seperti Nabi Zakariya dan Nabi Yahya pun dibunuh. Mereka juga
mengira telah berhasil membunuh Nabi Isa dan bangga atas usahanya. Tapi
Al-Quran membantahnya (QS.4:157). Inilah di antara makna bahwa yang
paling keras permusuhannya terhadap kaum beriman ialah orang Yahudi dan
musyrik (QS. 5:82).
Penolakan janji Allah (QS. 5:21-22) yang memastikan kemenangan jika
mau berperang bersama Nabi Musa, membuktikan sebenarnya Yahudi adalah
bangsa penakut, pesimis, tamak terhadap dunia dan lebih memilih hidup
hina daripada mati mulia. Bahkan QS. 5:24 menggambarkan bahwa mereka
tidak butuh tanah yang dijanjikan dan tidak ingin merdeka selama masih
ada sekelompok orang kuat yang tinggal di sana. Lalu mereka meminta Nabi
Musa dan Tuhannya berperang sendiri.
Oleh karena itu Al-Quran menggambarkan bahwa kerasnya batu tidak bisa
mengimbangi kerasnya hati kaum Yahudi. Sebab masih ada batu yang
terbelah lalu keluar mata air darinya dan ada juga yang meluncur jatuh
karena takut kepada Allah (QS. 2:74). Keras hati kaum Yahudi ini di
antaranya disebabkan hobi mereka mendengarkan berita dusta dan makan
dari usaha yang diharamkan (QS. 5:24).
Dua Belas Kejahatan Yahudi
Dalam buku Qabaih al-Yahud dijelas 12 kejahatan Yahudi yang termaktub dalam Al-Quran. Kejahatan itu adalah sebagai berikut:
Dalam buku Qabaih al-Yahud dijelas 12 kejahatan Yahudi yang termaktub dalam Al-Quran. Kejahatan itu adalah sebagai berikut:
- Menuduh Nabi Musa punya penyakit kusta karena tidak mau mandi bersama mereka. (QS. 33:69)
- Enggan melaksanakan Taurat, sehingga Allah mengangkat gunung Tursina untuk mengambil perjanjian yang teguh. (QS.2:93)
- Tidak mau beriman kecuali jika melihat Allah langsung. (QS. 2:55 dan 4:153)
- Merubah perintah agar masuk negeri yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan hithah, yakni memohon ampunan. Tapi mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas anusnya dan mengatakan hinthah, yakni sebutir biji di rambut. (QS. 2:58-59)
- Menuduh Nabi Musa mengolok-olok mereka saat mereka disuruh menyembelih sapi betina. (QS. 2:67)
- Menulis Alkitab dengan tangan mereka, lalu mengatakan ini dari Allah. (QS. 2:79)
- Memutar-mutar lidahnya untuk menyakinkan bahwa yang dibacanya itu adalah wahyu yang asli. (QS. 3:78)
- Merubah Firman Allah. (QS.2:75)
- Menyembah patung sapi saat ditinggal Nabi Musa mengambil Taurat. (QS.2: 51 dan 92)
- Mengatakan Tangan Allah terbelenggu. (QS.5:64)
- Menuduh Allah itu faqir. (QS. 3:181)
- Menyuruh Nabi Musa dan Tuhannya berperang untuk mereka (QS.5:24)
Bani Israel setelah diselamatkan Nabi Musa A.S - tetap saja kembali Kafir
- emovie : Bangsa Bangsa yang dimusnahkan Allah SWT :movie
- emovie : Nabi Musa A.S :movie
Di samping itu, sosok nabi yang seharusnya dijadikan suri tauladan,
justru dinistakan. Nabi Ibrahim dalam Kejadian pasal 12:10-16 dan
20:1-14, dikisahkan sebagai orang yang hina, menjijikkan dan rakus harta
benda. Beliau dituduh menjual isterinya yang cantik demi meraih
keuntungan. Kitab suci mereka tidak pernah menceritakan beliau sebagai
Nabi pemberani yang menghancurkan patung meskipun harus dilemparkan
kedalam api, menyeru ayah dan kaumnya meninggalkan kemusyrikan. Kisah
memilukan juga menimpa Nabi Luth. Dalam Kejadian Pasal 19:30-38, beliau
dikisahkan menzinahi kedua putrinya dalam keadaan mabuk.
Islam adalah musuh permanen bagi Yahudi dan Nasrani. Sebab Islam
adalah satu-satunya agama yang kitab sucinya mengoreksi langsung
kesalahan dua agama itu. Ibarat seorang adik, ia berani membongkar
kejahatan kedua kakaknya. Oleh sebab itu, kedengkian mereka tidak akan
padam dan masih eksis dalam kajian-kajian mereka. Contoh kedengkian
intelektual ini seperti klaim bahwa Al-Quran banyak dipengaruhi kosa
kata Ibrani, seperti diungkapkan Adnin Armas dalam bukunya Metodologi
Bibel dalam Studi Al-Quran. Klaim ini dicetuskan oleh Abraham Geiger
(1810-1874), seorang rabi dan pendiri Yahudi Liberal di Jerman dalam
karyanya, Apa yang telah Muhammad pinjam dari Yahudi?
Jauh sebelumnya, Imam Syafii telah menolak tudingan semisal itu dan
menguatkan bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Sebab semua
lafadz dalam Al-Quran mustahil tidak dipahami oleh semua orang Arab,
meskipun sebagian lafadz itu ada yang tidak dimengerti oleh sebagian
orang Arab. Hal ini mengingat luasnya samudera bahasa Arab, bukan karena
kata itu tidak berasal dari bahasa Arab. Karena kata-kata yang
dituduhkan asing itu telah menjadi bahasa Arab, dikenal dan telah
digunakan oleh masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran.
Anehnya, virus Geiger kini berkembang subur di sebagian umat.
Pengacauan studi Islam dan maraknya franchise-franchise hermeneutika
untuk menafsirkan Al-Quran di sebagian institusi pendidikan tinggi Islam
sangat potensial melemahkan akidah dan ukhuwah. Fenomena ini perlu
dipertimbangkan para tokoh umat di samping fatwa tentang pemboikotan
produk Israel dan Amerika.(hdt) SuaraMedia.Com
Label:
SEJARAH DUNIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar