Popular Posts
- SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
- KOLONIALISASI BANGSA EROPA DI AMERIKA
- TEUKU UMAR, BERDARAH MINANG KAH? ATAU BERDARAH ACEH?
- Temu ramah dengan Teuku Raja Tani Angsa di gunong kong
- PERANAN CHE GUEVARA DALAM PERJUANGAN MELAWAN OTORITER KUBA
- sistematika filsafat
- KEKUATAN- KEKUATAN SEJARAH
- PERANAN WANITA JAMAN DAHULU DAN ERA GLOBALISASI
- TINJAUAN KRITIS QANUN MEUKUTA ALAM
- SEJARAH ADAT PERKAWINAN ORANG ACEH
Blogger templates
Blogger news
Mengenai Saya
Pengikut
Total Tayangan Halaman
KPESN. Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 28 Januari 2013
Meskipun agak terlambat saya mau mengucapkan, “Selamat tahun
baru 2013, semoga di tahun ini kita bisa menjadi manusia yang lebih baik
daripada tahun-tahun sebelumnya. Aamiin”.
Saya sedih sekali ketika membaca, melihat, dan mendengar berita
pendaki hilang atau meninggal di gunung akhir-akhir ini, tepatnya saat liburan
akhir tahun kemarin. Duh, bagi orang awam kesannya kegiatan pendakian jadi
menyeramkan begini ya, padahal sebenarnya kegiatan di alam bebas bisa menjadi
sesuatu yang menyenangkan asal dilakukan dengan aman.
Memang saat ini tren pendakian gunung dan kegiatan alam bebas
lainnya meningkat drastis. Hampir setiap stasiun televisi pasti punya program
acara jalan-jalan atau petualangan. Bagus! Setidaknya itu untuk mendongkrak
pariwisata Indonesia dan menumbuhkan rasa nasionalisme. Bicara soal
nasionalisme, kemarin baru saja tayang film 5 Cm di bioskop yang bercerita tentang persahabatan dan
nasionalisme yang ditumbuhkan melalui kecintaan terhadap Indonesia. Hasilnya,
film 5 Cm ini mendongkrak jumlah pendakian ke Gunung Semeru (atau mungkin
gunung lainnya) juga membuat mereka yang belum pernah mendaki jadi ingin
mendaki, khususnya ke Gunung Semeru.
Berikut saya mau berbagi tips persiapan mendaki gunung. Mungkin
ini tips ala kadarnya dan merupakan versi saya karena saya juga awam dalam hal
ini. Orang-orang yang tergabung di organisasi pecinta alam atau yang jam
terbangnya sudah tinggi mungkin jauh lebih paham dan banyak ilmunya. Jadi, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak mendaki gunung, apalagi jika
Anda adalah pemula yang baru pertama kali mendaki gunung (karena racun film
5 Cm).
1. Ilmu Pengetahuan
Ada banyak hal yang perlu kita pelajari ketika akan mendaki,
misalnya manajemen perjalanan. Manajemen perjalanan biasanya berisi tentang
rencana perjalanan kita berdasarkan objek yang akan kita kunjungi. Untuk itu
kita harus kenal dulu dengan objeknya dan tahu info terbaru. Dengan manajemen
itu kita akan bisa mengira-ngira peralatan apa yang akan kita bawa, makanan
apa, seberapa banyak, bagaimana memanjemennya, butuh guide atau porter nggak,
dsb. Ada baiknya manajemen perjalanan dibuat dengan rinci.
Selain itu teknik-teknik berjalan sedikit banyak juga perlu
diketahui. Waktu itu saya mendaki ke Gunung Gede via Cibodas, dan di depan saya
ada dua orang dengan teknik berjalan yang berbeda. Satu orang melangkah pendek
dan kontinyu, tidak terburu-buru, ketika saya mengikutinya pun enak. Nafas saya
jadi lebih teratur. Satunya lagi meskipun kuat juga tapi ritme jalannya terlalu
cepat dan langkahnya lebar, tidak sesuai dengan langkah normalnya, akibatnya
nafas dia tersengal-sengal. Waktu saya mengantarkan beberapa wartawan trekking
singkat pun begitu, karena ketidaktahuan akhirnya mereka memaksa tubuh untuk
segera sampai ke tempat tujuan dengan berlari, akibatnya ada yang muntah dan
hampir pingsan. Nah, hal ini perlu untuk diketahui dan dilatih agar kita bisa
menikmati perjalanan.
Hal lain yang musti dipelajari yakni mengenai penyakit yang
sering menyerang ketika kita di gunung (mountain
sickness), lalu perlu juga bagi kita untuk belajar mengenai peralatan
pendakian, tanda-tanda alam, perlindungan diri, survival, teknik packing, dsb.
Kalau kita tidak tergabung ke dalam OPA, tentu kita harus berdayakan diri
dengan membaca. Coba tanya ke mbah
gugel. Hihi..
2. Objek Perjalanan
Yang saya maksud objek perjalanan di sini ialah gunung yang akan
kita daki. Hal-hal yang perlu kita ketahui yakni mengenai perizinan, kondisi terbaru
(keamanan, cuaca, suhu), informasi jalur dan medan terbaru, serta potensi
bahaya. Lagi-lagi kita bisa bertanya kepada mbah gugel, orang yang
berpengalaman, boleh juga telpon langsung ke pengelola wisatanya. Informasi
cuaca dan suhu perlu kita ketahui agar kita bisa mempersiapkan diri. Dan
kondisi keamanan juga penting, sedang rawan longsorkah, gas beracun, musim
badai, dsb. Pokoknya informasi yang
diupdate harus yang terbaru, jangan yang expired. Hehe..
3. Perlengkapan dan
Peralatan
Sebenarnya bagian ini masuk ke dalam manajemen perjalanan, tapi
saya pisahkan agar lebih jelas karena biasanya ada orang-orang yang
menyepelekan barang-barang tertentu dengan alasan berat membawanya.
Peralatan Kelompok
Yang termasuk peralatan kelompok ialah tenda dan peralatan
memasak (kompor, gas, trangia/nesting). Hitung berapa jumlah orang dan berapa
kebutuhan akan peralatan kelompok tersebut. Jangan sampai ada yang nekat tidak
membawa tenda atau dengan cerobohnya enggan membawa peralatan masak. Ya, tapi
kalau Anda mau membawa tenda sendiri (kalau dirasa kuat) itu lebih bagus,
banyak kok tenda UL yang berkapasitas satu atau dua orang dan itu lebih ringan.
Oh iya satu lagi yakni matras. Ini bisa dimasukkan dalam keperluan kelompok
bisa juga pribadi, bergantung kebutuhan. Sekarang matras sudah macam-macam
jenisnya.
Peralatan Pribadi
Yang
termasuk peralatan pribadi antara lain:
a. Tas atau keril – Gunakan yang sesuai dengan kebutuhan pendakian
dan pilih tas yang nyaman dipakai. Pelajari juga cara packing yang benar.
b. Sleeping Bag - Ini perlu dibawa agar Anda bisa tidur nyenyak dan
nyaman saat di gunung.
c. Pakaian dan jaket – Untuk di jalan ada bagusnya menggunakan
pakaian dengan teknologi cepat kering (quick dry/ vapor wick). Jangan
menggunakan katun karena susah kering. Katun bagus digunakan saat kita sedang
kemping/ tidak dalam perjalanan. Klik di
sini untuk melihat contoh
pakaiannya. Gunakan juga jaket yang sesuai dengan kondisi gunung yang akan kita
daki, umumnya menggunakan polar. Untuk itu kita perlu belajar layering
(pelapisan).
d. Sepatu, sandal, dan aksesorisnya – Ada bagusnya untuk berjalan
kita menggunakan sepatu, sedangkan sandal digunakan ketika kita sedang berada
di sekitar area tenda.
e. Peralatan makan, ibadah, kebersihan diri.
f. Makanan Utama dan Snack – Biasanya untuk makanan utama telah
dirundingkan dalam kelompok dan dibagi cara membawanya. Sesuaikan dengan
kebutuhan pendakian dan lebihkan sedikit untuk hal-hal yang di luar perkiraan.
Oh iya, jangan pernah membiarkan tas Anda tidak berisi makanan dan minuman sama
sekali ya.
g. Penerangan – bisa senter dan lilin
h. Obat-obatan/ P3K
i. Survival Kit
j. Ponco/ Raincoat
j. Ponco/ Raincoat
h. Lain-lain – Bisa berbentuk alat dokumentasi,
buku catatan, topi, sarung tangan, kaos kaki tambahan, trekking pole, kaca
mata, slayer, dsb. Sesuai kebutuhan saja.
Peralatan-peralatan
di atas adalah peralatan standar. Para pendaki profesional sekarang sudah
menggunakan alat-alat yang lebih canggih, multifungsi, berteknologi ini itu,
dsb. Ada bagusnya juga kita belajar tentang teknologi untuk pendakian, dan
kalau punya uang kita bisa membelinya juga.
4. Persiapan Fisik dan
Mental
Seseorang yang akan mendaki gunung sebaiknya membersayakan diri
dengan olahraga/ latihan fisik rutin untuk menghindari cedera saat mendaki
gunung, juga meminimalisasi rasa pegal dan menambah ketahanan tubuh terhadap
medan yang berat. Jangan gara-gara melihat Igor Saykoji bisa sampai di Puncak
Semeru di film 5 Cm lalu Anda begitu yakin bisa ke sana tanpa persiapan fisik
yang cukup.
Mental yang kuat juga harus Anda persiapkan, bagaimana
menghadapi situasi di luar perkiraan, bagaimana mensupport diri ketika lelah
(padahal seharusnya Anda bisa), bagaimana bersikap ketika tujuan kita tidak
terpenuhi, bagaimana menyikapi faktor x di luar kendali kita, bagaimana kita
terus bersemangat mendaki ke Puncak Mahameru (racun film 5 Cm lagi, hihi).
5. Teman Perjalanan
Kalau Anda baru pertama kali mendaki gunung, usahakan memilih
teman perjalanan yang bisa membawa dan mengajari Anda memanajemen perjalanan
ketika mendaki bersama. Tidak semua yang sering mendaki gunung bisa membawa
kita lho. Sebagai contoh, kasus pendaki meninggal di Ciremai kemarin. Korban
tersebut mendaki untuk pertama kali, dan sang pembawa ini tidak mengukur
kemampuan temannya yang baru mendaki tersebut. Seperti dikejar setan saja
naik-turun tanpa istirahat yang memadai (ngecamp, misalnya). Akibatnya korban
kelelahan dan pingsan.
Pokoknya kita harus selektif memilih orang yang kita percayai
untuk membawa kita, bisa memanjamen perjalanan kita, bisa menjadi kawan yang
baik ketika kita sakit (misalnya), dan pilih orang yang sudah berpengalaman.
Catatan: Bagi teman-teman
yang ingin mendaki gunung, terutama Semeru karena keracunan film 5 Cm
terus berdayakan diri ya. Faktor X mungkin sulit kita hindari, tapi setidaknya
kita meminimalisasi kerugian yang disebabkan karena faktor manusia (human error). Selamat belajar mendaki.
Selamat mencari pengetahuan yang lebih banyak. Selamat mengenali Indonesia.
^__^
sumber: http://alamendah.wordpress.com/2010/05/19/tips-mendaki-gunung-untuk-pendaki-pemula/
sumber: http://alamendah.wordpress.com/2010/05/19/tips-mendaki-gunung-untuk-pendaki-pemula/
Label:
EKSPEDISI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar