RIZKI RASNAWI

Facebook

Blogger templates

Blogger news

Blog Archive

Pengikut

Total Tayangan Halaman

KPESN. Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 11 Januari 2013

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  latar Belakang
Sejarah berdirinya Amerika Serikat (AS / Amerika Serikat) adalah menarik untuk diperhatikan karena Amerika adalah super power dunia yang mengontrol ekonomi, militer, dan dunia teknologi. Amerika Serikat terletak di tengah benua Amerika Utara, berbatasan dengan Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat membentang dari Samudera Atlantik di pesisir timur ke Samudera Pasifik di pantai barat, termasuk Kepulauan Hawaii di Samudra Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara Amerika, dan wilayah lainnya. orang pertama yang tinggal di belahan bumi barat adalah keluarga band ( Viking) dari pemburu dan pengumpul yang bermigrasi dari timur laut asia selama zaman es besar terakhir, yang berakhir sekitar 12.000 tahun yang lalu. itu mungkin perjalanan dari Siberia ke alaska melintasi sebuah jembatan tanah terbentuk ketika glaciation menurunkan permukaan laut dan terkena lahan kering di Selat Bering.
Kemungkinan besar, para migran'' pertama'' tidak sadar bermigrasi sama sekali, tetapi hanya mengikuti kawanan hewan yang bergerak di depan mereka. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa penempatan penduduk serampangan benua Amerika berlanjut di gelombang berturut-turut selama ribuan tahun sampai gletser mencair dan air laut naik terendam jembatan darat. Sejarah menyebutkan bahwa Benua Amerika pertama kali ditemukan oleh Christopher Columbus. Hal yang telah menjadi pengetahuan umum semua anak manusia dibumi ini.
 Namun berbagai literatur dan bukti-bukti fisik berupa prasasti, manuscript dan kabar berita lainnya menyebutkan lain, Bukan Colombus lah penemu benua amerika. 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di amerika, daratan yang disangkanya India, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Columbus. Penemu Amerika adalah Umat Islam. Mereka menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, sehingga menjadi bagian dari local-genius Amerika.

1.2. Rumusan Masalah
- Bagaimana sejarah awal masuknya bangsa eropa ke Amerika?
- Apa Tujuan bangsa Eropa masuk ke Amerika?
- Bagaimana zaman kolonialisasi bangsa Eropa di Amerika serikat?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pertama sekali sejarah singkat asal usul penduduk asli Amerika. Selain itu juga kita mengetahui bagaimana keadaan Amerika setelah masuk nya bangsa Eropa ke Amerika, kemudian bagaimana zaman kolonialisasi bangsa Eropa di amerika Serikat.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Tujuan Bangsa Eropa Masuk ke Amerika
kehadiran bangsa Eropa ke Amerika di perkirakan tahun 1600M. Gelombang perpindahan ini berlangsung lebih dari 300 tahun. Kelompok yang paling banyak datang berasal dari Inggris. Wilayah pemukiman pertama Inggris di Amerika adalah pos perdagangan yang didirikan di James Town tahun 1607. Daerah virgina merupakan pusat perekenomian utama bagi penghasil tembakau.
Tujuan bangsa Eropa masuk ke Amerika yaitu ada beberapa hal, yaitu:
1.      untuk memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih baik.
2.      Mencari kebebasan untuk berpolitik.
3.      Mencari kebebasan untuk beragama.
4.      Adanya factor renaissance dan reformasi.
5.      Pengaruh adanya kemajuan teknologi.
Diantara negara-negara Eropa yang selalu terlibat dalam persaingan memperebutkan daerah baru di Amerika adalah Inggris dan Perancis. Banyaknya pertentangan yang terjadi di Amerika tidak terlepas dari pertentangan politik yang terjadi di Eropa antara kedua negara tersebut. Pertentangan politik berubah menjadi peperangan yang dikenal dengan Perang Tujuh Tahun (1756-1763). Peperangan di Eropa terjadi pula di daerah koloni, antara koloni Inggris dan koloni Perancis. Perang selama tujuh tahun tersebut dimenangkan oleh Inggris pada tahun 1763.


2.2 Zaman Kolonialisasi Bangsa Eropa di Amerika Serikat
Sebenarnya pembentukan koloni telah dimulai oleh Columbus pada pelayaran kedua tahun 1493, yaitu dengan mendirikan perkampungan di Hispaniola (Haiti). Namun, perkampulan itu terebengkalai akibat terjadinya pembangkangan para awak kapal. Selanjutnya pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Jaques Cartier. Ia mendirikan perkampungan di Quebec tahun 1541, dekat perkemahan suku Ironquis. Koloni berikutnya adalah koloni Roanoke yang didirikan Sir Walter Raleigh tahun1587. Kedua koloni tersebut tidak dapat dipertahankan, akibat terjadi perselisihan dengan suku Ironquis.Sejak kegagalan pendirian koloni di Amerika Utara itu, bangsa Eropa meragukan apakah Benua Amerika layak untuk dihuni.
 Dalam kondisi keraguan itu, di Inggris bermunculan kongsi dagang yang berniat mendirikan koloni di Amerika. Mereka tertarik oleh kekayaan alam di Amerika Utara, yang menurut mereka sangat menguntungkan bagi investasi (penanaman modal). Melihat hal itu, Parlemen Inggris memberikan hak penuh kepada kongsi dagang yang ingin menanamkan modal dan membentuk koloni. Koloni Perancis meliputi daerah dari aliran sungai Missisipi di sebelah selatan dan anak sungainya sampai dengan Kanada. Sementara Inggris menguasai daerah yang berbatasan dengan lautan Atlantik di sebelah timur dan pegunungan Alleghary di sebelah barat. Koloni Inggris di utara berbatasan dengan koloni Perancis dan sebelah selatan berbatasan dengan koloni Spanyol (di Florida).
Koloni di Amerika yang dirintis oleh para kongsi dagang dimulai dari sebelah timur. Adapun koloni-koloni yang berdiri sebelum Revolusi Amerika adalah sebagai berikut:
-          Virginia
Koloni ini didirikan pada tahun 1607 oleh kongsi dagang Inggris bernama Virginia Bay Company. Nama Virginia diambil sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth I, yang berjulukan Virgin Queen. Gubernur pertama Virginia adalah Sir Thomas Dale. Ia memerintah seperti militer. Gubernur berikutnya adalah Sir Goerge Yeardley. Pada masa pemerintahannya didirikan dewan perwakilan dengan nama House of Burgesses. Tahun 1624, pemerintah Inggris mengambil alih Virginia, setelah koloni itu dilanda berbagai masalah dari tahun 1619 sampai dengan 1624. Masalah itu diantaranya adalah bangkrutnya Virginia Company, epidemi, serangan suku Indian, dan masalah sosial akibat aksi protes atas pemberlakuan pajak.
-          Maryland
Tahun 1632 di sebelah utara Virginia, Lord Baltimore, mendirikan koloni bernama Maryland. Nama tersebut diambil dari nama Ratu Perancis bernama Henrietta Maria. Sejak awal berdirinya koloni ini berkembang pesat. Keluarga Baltimore menduduki posisi penting dalam pemerintahan, karena koloni ini dikelola oleh perusahaan pereseorangan. Posisi penting tersebut berakhir sampai tahun 1715, setelah terjadi perubahan kekuasaan di Kerajaan Inggris. Sejak tahun itu pula, Maryland diambil alih oleh pemerintah Inggris. Meskipun demikian, keluarga Baltimore tetap memiliki hak istimewa.
-          New England
Koloni ini dirintis oleh William Bradford sebagai pemimpin kelompok pelarian gereja Anglican Inggris. Nama koloni pada awalnya Plymouth. Dalam perkembangannya koloni ini secara bertahap mengalami perkembangan dalam bidang ekonomi. Sedangkan keadaan politik cenderung stabil setelah terjadi perjanjian damai antara sesama kaum kolonis ataupun antara kaum kolonis dan suku Indian. Nama koloni Plymouth berubah setelah diambil alih oleh Massachusets Bay Company. Nama koloni baru itu adalah New England yang diusulkan oleh Kapten John Smith sebagai penghormatan terhadap dewan New England di Inggris yang telah memberikan izin pada kongsi tersebut untuk menanampkan usaha di Amerika Utara.
-          New York
Pada awalnya koloni ini bernama Nieuw Amsterdam, sesuai dengan perintisnya, yaitu kongsi dagang Belanda 1624. Pada tahun 1664 diambil alih oleh Inggris dan namanya diganti dengan mana New York. Nama itu diambil sesuai dengan nama Duke of York yang berkuasa di Inggris dengan gelar James II.
-          Pennsylvania
Koloni ini merupakan pengembangan dari koloni New York. William Penn merupakan perintis terbentuknya koloni ini. Penn mengembangkan semangat liberal di koloni in. Hal itu disebabkan karena ia penganut Quaker (salah satu sekte Kristen Protestan). Kebijakan yang bersifat liberal itu membuat Pennsylvania berkembang pesat.
Sepanjang tahun 1600 sampai dengan 1750 di Amerika Utara berdiri 13 koloni. Ketiga belas koloni itu:
1.         New Hampshire
2.         Massachusets
3.         Rhode Island
4.         Connecticut
5.         New York
6.         New Jersey
7.         Pennsylvania
8.         Delaware
9.         Maryland
10.     Virginia
11.     North Carolina
12.     South Carolina
13.     Georgia
Koloni-koloni tersebut dalam pembentukan negara Amerika Serikat nanti sangat menentukan dan menjadi inti negara.Pada awal abad ke-17, pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Inggris. Sementara pada akhir abad ke-17, negara Eropa lainnya mulai melakukan perpindahan ke Amerika. Migrasi secara besar-besaran terjadi di wilayah Eropa daratan, Skotlandia, dan Irlandia. Di Amerika mereka bergabung dengan bangsa Inggris yang telah mendahuluinya. Pertemuan dan perpaduan budaya antara meraka melahirkan satu ciri khas bangsa Amerika yang berbeda dengan Inggris. Selain itu tiap koloni berhak untuk membuat hukum sendiri, melakukan perjanjian dengan penduduk setempat, dan menunjuk gubernur sendiri sebagai pemimpin pemerintahan. Sebagai sumbangannya, tiap koloni harus membayar pajak penghasilan pada pemerintah Kerajaan Inggris. Koloni-kolini di Amerika berkembang menurut kekhasannya masing-masing dan otonom. keadaan itu pada akhirnya menjadi penyebab bangsa Amerika melakukan revolusi.



           












BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
orang pertama yang tinggal di belahan bumi barat adalah keluarga band ( Viking) dari pemburu dan pengumpul yang bermigrasi dari timur laut asia selama zaman es besar terakhir, yang berakhir sekitar 12.000 tahun yang lalu. itu mungkin perjalanan dari Siberia ke alaska melintasi sebuah jembatan tanah terbentuk ketika glaciation menurunkan permukaan laut dan terkena lahan kering di Selat Bering.
 Tujuan bangsa Eropa masuk ke Amerika yaitu ada beberapa hal, yaitu:
1.      untuk memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih baik.
2.      Mencari kebebasan untuk berpolitik.
3.      Mencari kebebasan untuk beragama.
4.      Adanya factor renaissance dan reformasi.
5.      Pengaruh adanya kemajuan teknologi.
3.2 Saran
Dengan  terselesainya  makalah  ini,  penulis  mengharapkan  dapat  dijadikan  sebagai  salah  satu  sumber  atau  tambahan  bahan  kuliah   dan  pengetahuan  kita  tentang  zaman kolonialisasi bangsa Eropa di Amerika. Kami mengharapkan kritikan yang membangun dari kawan- kawan.

           

0 komentar: