RIZKI RASNAWI

Facebook

Blogger templates

Blogger news

Blog Archive

Pengikut

Total Tayangan Halaman

KPESN. Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 31 Januari 2013


orang yang sedang memancing dipinggir sungai dan senar pancingnya dibawa arus , pasti bepikir bahwa air ditempat itu deras, lalu ia akan pindah tempat sesuai dengan naluri pemancingnya. Akan tetapi , yang sering dilupakannya adalah air itu menjadi deras  karena tanahnya terlalu miring. Bahkan ia lupa bahwa air itu mengalir ketempat yang rendah. Demikianlah peristiwa – peristiwa di permukaan, tetapi tidak mengetahui apa yang memungkinkan peristiwa itu terjadi .
Carl G. Gustavson dalam A Prevace to History mengindentifikasikan enam kekuatan sejarah, yaitu: ekonomi, agama, instuisi, teknologi, ideology, dan militer. Kita masih bisa menambahkan. individu, seks, umur, golongan, etnis dan ras, mitos dan budaya.
EKONOMI sebagai kekuatan sejarah. Dari sejarah dunia kita belajar bahwa terciptanya jalan sutera nya dari tiongkok ke erropa ialah kepentingan ekonomi. Eksplorasi eropa ke dunia timur sebagian besar juga karena alasan ekonomi. Yang bisa kita simpulkan , bahwa ekonomi merupakan sebuah problem yang tidak bisa dilupakan. Dengan ada nya ekonomi kita mampu melengkapkan lembaran- lembaran sejarah.
AGAMA Sebagai Kekuatan Sejarah. Munculnya agama Kristen ke eropa dan terbentuknya zaman pertengahan di eropa di sebagian dapat dijelaskan dapat dijelaskan dengan agama, demikian juga gerakan kontra reformasi.
INSTUISI sebagai kekuatan sejarah. Sejak zaman klasik yunani bermusuhan dengan Sparta dan Persia karena perbedaan instuisi. Yunani selalu digambarkan sebuah republic yang demokratis dan Sparta dan Persia adalah tirani. Dalam sejarah Indonesia, instuisi adalah kekuatan yang menggerakkan sejarah.
TEKNOLOGI sebagai kekuatan sejarah. Dengan datangnya teknologi baru dengan mesin- mesin maka terjadi perubahan dalam kehidupan manusia yang signifikan. Walaupun teknologi masih sederhana.
IDEOLOGI sebagai kekuatan sejarah. Pada awal abad ke 20 pemikiran tentang kemajuan menjadi penggerak utama untuk meninggalkan pandangan tradisional.
MILITER sebagai kekuatan sejarah. Selain bangsa belanda, pada zaman belanda diangkat orang- orang Indonesia sebagai tentara . peran yang diambil tentara bangsa Indonesia dalam proklamasi sangat besar. Demikian juga tentara resmi maupun lascar – lascar dalam revolusi.

referensi : Prof. Dr. Kuntowijoyo

oleh rizki rasnawi

0 komentar: